Pada hari Jumat, 13 November 2015 diadakan Pengembangan Wawasan di ruang CIMSA UI gedung RIK Depok mengenai diagnosis komunitas dan pembuatan biopori. Pada pengembangan wawasan ini, panitia dan peserta dipaparkan mengenai cara melakukan diagnosis komunitas juga diberikan arahan untu mempersiapkan kuesioner yang akan digunakan pada diagnosis komunitas di Cikambangan pada rangkaian acara inti. Materi diagnosis komunitas diberikan oleh Lady Aurora selaku Local Coordinator CIMSA tahun lalu sedangkan materi biopori diberikan oleh Zackie Alfian Rizaldy, member CIMSA UI.
Pada Sabtu, 21 November 2015 panitia dan peserta berangkat dari RIK Depok pada pukul 15.00 WIB. Namun, perjalanan terkendala masalah hujan dan macet di Depok sehingga menyebabkan panitia dan peserta sampai lebih lama dari yang diperkirakan. Agenda pada hari itu sebenarnya adalah bonding dan diagnosis komunitas, tetapi hujan deras yang terjadi menghambat pelaksanaan diagnosis komunitas sehingga panitia memutuskan untuk memindahkan agenda diagnosis komunitas ke hari selanjutnya dan tetap melaksanakan bonding dengan warga dan anggota Komunitas Ciliwung Depok (KCD). Melalui agenda bonding, baik panitia dan peserta mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan anggota KCD mengenai masalah-masalah kesehatan dan kebersihan sungai ciliwung pada daerah setempat yang membantu dalam perumusan masalah pada diagnosis komunitas yang kami lakukan. Pada malam hari, panitia dan peserta membangun tenda dan pada pukul 22.00 agenda pada hari itu ditutup dan peserta diperbolehkan untuk tidur.
Pada Minggu pagi, panitia dan peserta berserta anggota KCD melakukan senam pagi kemudian sarapan bersama-sama. Setelah itu, seluruh panitia dan peserta melakukan kerja bakti membersihkan bantaran sungai dari sampah-sampah. Seusai kerja bakti, peserta dan panitia berkesempatan untuk melakukan body rafting menyusuri sungai Ciliwung depok. Setelah itu, sebagian panitia dan peserta membuat biopori dan sisanya melaksanakan seminar bersama ibu-ibu dari RT 03/RW 04 Cikambangan mengenai kebersihan lingkungan dan kesehatan yang dibawakan oleh mahasiswa FKM UI dan Denisa Widyaputri dari CIMSA UI. Setelah itu, panitia dan peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengunjungi 10 rumah warga sekitar dan melakukan diagnosis komunitas dengan cara mewawancarai warga mengenai masalah kesehatan yang dialami keluarga yang dikunjungi. Setelah melakukan diagnosis komunitas, acara ditutup dan seluruh peserta dan panitia pulang pada pukul 16.00 WIB.
Pada Sabtu, 21 November 2015 panitia dan peserta berangkat dari RIK Depok pada pukul 15.00 WIB. Namun, perjalanan terkendala masalah hujan dan macet di Depok sehingga menyebabkan panitia dan peserta sampai lebih lama dari yang diperkirakan. Agenda pada hari itu sebenarnya adalah bonding dan diagnosis komunitas, tetapi hujan deras yang terjadi menghambat pelaksanaan diagnosis komunitas sehingga panitia memutuskan untuk memindahkan agenda diagnosis komunitas ke hari selanjutnya dan tetap melaksanakan bonding dengan warga dan anggota Komunitas Ciliwung Depok (KCD). Melalui agenda bonding, baik panitia dan peserta mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan anggota KCD mengenai masalah-masalah kesehatan dan kebersihan sungai ciliwung pada daerah setempat yang membantu dalam perumusan masalah pada diagnosis komunitas yang kami lakukan. Pada malam hari, panitia dan peserta membangun tenda dan pada pukul 22.00 agenda pada hari itu ditutup dan peserta diperbolehkan untuk tidur.
Pada Minggu pagi, panitia dan peserta berserta anggota KCD melakukan senam pagi kemudian sarapan bersama-sama. Setelah itu, seluruh panitia dan peserta melakukan kerja bakti membersihkan bantaran sungai dari sampah-sampah. Seusai kerja bakti, peserta dan panitia berkesempatan untuk melakukan body rafting menyusuri sungai Ciliwung depok. Setelah itu, sebagian panitia dan peserta membuat biopori dan sisanya melaksanakan seminar bersama ibu-ibu dari RT 03/RW 04 Cikambangan mengenai kebersihan lingkungan dan kesehatan yang dibawakan oleh mahasiswa FKM UI dan Denisa Widyaputri dari CIMSA UI. Setelah itu, panitia dan peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengunjungi 10 rumah warga sekitar dan melakukan diagnosis komunitas dengan cara mewawancarai warga mengenai masalah kesehatan yang dialami keluarga yang dikunjungi. Setelah melakukan diagnosis komunitas, acara ditutup dan seluruh peserta dan panitia pulang pada pukul 16.00 WIB.